Selasa, 05 November 2019

Gagalkah?

Assalamualaikum teman-teman udah lama ya ga upload cerita kali ini aku mau upload sebuah cerpen yang berjudul gagalkah? . Sebuah cerpen yang didalamnya ada rasa haru,  sedih, dan senang bercampur menjadi satu. Penasaran gak temen-teman kalau penasaran dengan ceritanya baca sampai akhir oke.

Gagalkah ?
Karya : Hasanah    

Mentari pagi kini bersinar tak begitu terang. Rintikan hujan membasahi jalanan, awan yang sedikit abu kini menutupi langit biru. Aku harus segera bergegas menuju sekolah, ada satu harapan yang besar di pagi yang kurang cerah ini.
Apakah sebuah harapan akan selalu terwujudkan ? ataukah kita hanya bisa mengharapkan namun tak mampu untuk menggapainya? Usaha keras telah kulakukan selama 5 semester ini. Aku berasal dari kampung, yang mempunyai cita- cita tinggi namun seringkali harus terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. Tidak ada yang bisa melawan segala kehendaknya, pagi itu aku sangat bersemangat untuk membuka satu harapan. Harapan untuk bisa daftar di PTN yang di harapkan. Ya, tanggal 4 Februari 2019 adalah hari yang kutunggu- tunggu, aku sudah benar-benar optimis untuk bisa daftar di PTN melalui jalur SNMPTN.

“ Aku bersekolah di kota tepatnya di SMKN 1 Ciamis yang  akreditasinya A, alhamdulillah aku selalu masuk rengking 10 besar. Di tahap pertama ini aku yakin aku bisa lolos pemeringkatan 40% siswa terbaik di sekolah.” fikirku.

Aku tak pernah berfikir belajar SBMPTN, karena aku sudah yakin pasti bisa lolos SNMPTN. Sombong, sungguh sombong aku tak pernah berfikir bahwa diatas langit masih ada langit. Kini aku benar- benar  sadar bahwa harus banyak belajar.  Hatiku memang rapuh. Aku tak mampu jika dikecewakan apalagi jika mengecewakan banyak orang. Kedua orang tua yang selalu mendoakan ku tiada henti- hentinya, teman- temanku yang selalu memberi semangat merekalah yang menjadi sumber semangatku. Namun seringkali aku mengecewakannya.
Suasana kelas pada saat itu sedang hening, aku beserta teman- teman seperjuangan yang akan berjuang untuk mengikuti SNMPTN, bisa dikatakan kita akan perang, namun perang nilai, tegang, wajah kita semua benar- benar terlihat tegang ketika  waktu menunjukan pukul 08.00 WIB. Kita semua saling menatap dan saling menyuruh untuk membuka suatu web snmptn.  Namun aku tak berani untuk memulainya. Teman- temanku yang duluan membuka web tersebut. Al hasil merkeka pada lulus dan akupun mencobanya. Aku yang panik menangis karena NIS dan password ku tidak valid. Aku menghampiri salah satu temanku. Dan ia pun membantuku sampai aku bisa masuk dan al hasil aku lolos pemeringkatan 40 % siswa terbaik di sekolah. 
Inilah hasil yang keluar.
Betapa bangga nya aku, betapa bahagianya. Teman- temanku pun langsung bertanya dan aku jawab “Alhamdulillah lolos.” Setelah semua mencoba, ternyata semua yang ikut SNMPTN di kelasku lolos semua. 

Alhamdulillah berarti kelas ku termasuk kelas yang muridnya cerdas semua. “Pikirku tanpa berfikir kemana-mana. 

Setelah beberapa menit kemudian,  mungkin hari ini aku ditakdirkan untuk tidak berbahagia. Aku harus kembali tegang karena salah satu temanku merasa aneh 

“masa satu kelas lolos semua” pikirnya. 

Dan ia  mendapat info bahwa web yang saat itu kami gunakan bukan web resmi.  Aku sangat panik dan ia pun segera menghubungi guru BK.
Guru BK pun berkata “ cek di web yang resmi.“
Aku belum sempat mengeceknya karena saat itu aku sedang shalat dhuha bersama temanku yang lainnya. Setelah selesai shalat aku menuju ke kelas. Di kelas tiba- tiba Febby berteriak 

“Hasanah! aku gak lolos pemeringkatan  SNMPTN, yang tadi web nya gak resmi ayo coba log in lagi”. Ucapnya . 

Aku pun tak sanggup untuk menghadapi kenyataan yang sama, sehingga aku hanya terduduk apalagi ketika temanku yang nilainya hampir sama denganku  juga gagal. Aku semakin pesimis dan semakin yakin bahwa aku pun gagal. Namun temanku terus memaksa sehingga password dan username ku pun diambilnya. Dibukalah lalu bagaimana hasilnya ?. Aku berteriak aku tak sanggup untuk menghadapi kenyataan pahit , salah username dan password beberapa kali terus seperti itu sehingga membuat suasana semakin tegang.  Temanku mengelilingiku karena penasaran dengan hasil yang ku dapatkan dan al hasil.
Silahkan mengikuti SBMPTN 2019. Sebuah kalimat yang membuat ku seketika menangis  dan menyesal dengan kesombonganku selama ini, yakni tidak belajar SBMPTN. Temanku  mencoba untuk menguatkanku namun apa daya aku hanyalah manusia biasa yang lemah dan paling tidak bisa 
disakiti apalagi oleh segores tulisan yang membuat salah satu impianku di awal tahun ini seketika lenyap.  Aku tidak lolos pemeringkatan SNMPTN 2019, aku masih tidak percaya dan terus merenung. 
         Kesal sungguh kesal kenapa di awal aku harus lolos namun itu hanya lah harapan palsu. Sakit sungguh sakit, rasanya seperti tertusuk duri namun tak berdarah.  Aku bingung apa yang harus aku lakukan saat ini, apakah aku harus lanjut SBMPTN atau sudah sampai disini saja perjuanganku.
Ya Allah aku serahkan semuanya padaMu, aku benar- benar mengecewakan mamah , bapak dan keluargaku di awal tahun ini, aku tak ingin menceritakannya pada orang tuaku. Aku akan buktikan bahwa aku bisa lolos SBMPTN 2019.

“ Mah, pak maafkan aku, selama ini aku tidak belajar dengan keras sehingga nilai yang aku raih tidak mampu untuk membawaku ke Universitas yang selama ini aku impikan”.

           Banyak sekali pelajaran yang dapat di ambil hari ini, aku  harus belajar lebih giat lagi. Jangan merasa Kepedean dengan nilai dan rengking yang diperoleh di kelas. Ingat di atas langit masih ada langit . Jika ingin melanjutkan ke PTN, jangan hanya mengandalkan SNMPTN, namun SBMPTN sebaiknya menjadi prioritas. Dan yang paling penting jangan mudah percaya dengan web yang tidak resmi karena jika nantinya dikecewakan dan di PHPkan rasanya sakit banget  lebih sakit dari pada di putusin pacar. eh emang pernah ya di putusin pacar?
~Selamat belajar SBMPTN salam dari aku yang dikecewakan~
Hari demi hari telah kulewati, aku benar- benar sudah melupakan kegagalanku dan akupun akan mulai berjuang untuk dapat mengikuti SBMPTN, namun Allah SWT menjawab doaku dan doa kedua orang tuaku. Aku benar- benar merasakan ada keajaiban yang datang pada saat itu, ternyata waktu itu sekolah salah memasukan akreditasi, seharusnya memasukan akreditasi sekolah namun malah memasukan akreditasi jurusan. Disini aku mempunyai semangat lagi namun tidak terlalu berharap. Hanya secuil harapan lah yang kini terbersit dibenaku. Pada saat itu aku tak punya kuota, sehingga Febby lah yang membuka web SNMPTN tersebut. Aku memberikan username dan password ku kepadanya.
Aku mulai tegang ketika Febby memberikan schreenshotan hasil lolos atau tidaknya pemeringkatan sekolah. Dan ternyata alhamdulillah aku lolos pemeringkatan. Aku benar- benar bahagia dan segera bersiap untuk mendaftar SNMPTN. Aku mengajukan bidikmisi karena kondisi kedua orang tua yang sudah tua, dan hanya berpenghasilan dari hasil Tani.  Beberapa hari kemudian, aku mulai daftar. Namun cobaan kini menghampiriku lagi, web pendaftaran tersebut dari hari ke hari tidak bisa diakses karena penuh. Waktu pendaftaran tinggal sebentar lagi, aku harus segera daftar dan segera menyelesaikan segala nya. Web tersebut sangatlah susah untuk diakses. Aku sampai gadang untuk bisa daftar pada saat itu, sampai akhirnya aku berhasil daftar dan segeralah ku unduh kartu pendaftaranku.
Prodi apa yang ku ambil ?
Aku mengambil progam studi “Pendidikan Guru Sekolah Dasar”. Benar- benar tidak nyambung kan. Ia memang sangat tidak nyambung namun hati kecilku seakan akan berbisik dan menyuruhku untuk memilih progam studi tersebut di Universitas Pendidikan Indonesia. Semoga aku bisa lolos SNMPTN aamiin ya rabbal alamiin. Tanggal 22 maret adalah tanggal yang ditunggu-tunggu olehku. Ditanggal inilah hasil akan keluar melalui web. Snmptn.ac.id betapa dak dik duk nya hatiku aku takut mengecewakan kedua orang tuaku. Namun aku yakin Allah pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hambanya yang sudah berusaha dan berdo’a.
            Waktu berlalu begitu cepat, hari dan tanggal yang ku nanti-nanti kini sudah di depan mata. Kali ini aku tidak boleh ceroboh, aku harus membuka pengumuman hasil SNMPTN di web yang asli. Ya web snmptn.ac.id inilah web yang asli. Aku tidak akan membukanya sebelum waktu yang ditentukan. Hasil akan keluar pada pukul 13.00. Hari itu adalah H-4 Ujian Nasional. Betapa terpuruk nya aku jika hasilnya nanti tidak memuaskan. Aku benar-benar tidak berani untuk membukanya. Aku takut kecewa untuk yang kedua kalinya. Namun SNMPTN ini bagaikan hadiah. Itulah kata orang-orang, sekarang aku hanya berharap mendapatkan hadiah terbaik itu.
           Waktu tepat menunjukan pukul 13.00 teman- teman ku sudah mengechatku untuk memperingatkan agar aku segera membuka hasil SNMPTN tersebut. Namun aku belum mampu membukanya entahlah, gemetar keringat dingin membasahi wajahku
“aku harus membuka nya jika aku tidak membukanya sama saja aku menjaukan keberhasilan”. Fikirku
Aku mencoba untuk membuka web tersebut dengan perlahan, ku masukan tanggal lahirku serta nomor seleksi. Satu dua tiga dan munculah tulisan di dalam kotak yang berwarna hijau. Dari sana tertulis bacaan “selamat anda dinyatakan lolos SNMPTN 2019”. Aku benar-benar berfikir kalau itu hanya mimpi atau kesalahan web. Tapi setelah ku pastikan kepada guru BK yang selalu membimbingku, ternyata itu benar aku benar-benar lolos SNMPTN. Terima kasih ya Allah engkau telah mengabulkan segala do’aku engkau memang maha segalanya. Aku benar-benar terharu air mata pun menetes seketika sujud syukur aku lakukan sebagai tanda terima kasihku kepada sang illahi. Ucapan selamat dari teman-teman ku terus mengalir.
              Aku harus ingat, aku tidak boleh sombong dengan keterima di universitas pendidikan indonesia, itu menjadi sebuah rintangan baru yang harus aku  hadapi dengan penuh kesungguhan. Aku harus membahagiakan kedua orang tuaku. Lagi- lagi aku sangat bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepadaku untuk lolos bidikmisi.

" Air mata bukan hanya sebagai tanda kesedihan, sebelum tertawa terkadang kita di uji terlebih dahulu sehingga terjatuhlah air mata kesedihan. Namun seperti halnya setelah hujan lalu muncul pelangi yang indah. Begitulah perasaanku saat itu, setelah ada rasa sedih rasa gembirapun hadir di waktu yang tepat."


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hanya Rindu

     Di saat hujan turun, masih adakah  yang sepertiku ? menantikan pelangi setelah hujan reda. Duduk terdiam memandangi nabastala denga...